PENGENDALIAN MUTU (Quality Control)
PENGENDALIAN MUTU (Quality Control)
Dalam
pelaksanaan pembangunan konstruksi di Indonesia, ditemui banyak kegagalan
konstruksi dengan salah satu penyebabnya akibat pelaksanaan konstruksi yang
tidak sesuai dengan mutu standar atau rujukan yang ada. Dalam hal ini peran
quality control dalam pekerjaaan konstruksi memegang peranan penting, karena
dapat menentukan kualitas dari hasil pelaksanaan pekerjaan. Pada postingan ini
saya akan memaparkan materi salah satu profesi dalam bidang konstruksi dari
mulai latar belakang kenapa adanya quality control, seperti yang dijelaskan
pada pembuka tadi, dan di bawah ini mengenai uraian sudut pandang definisi
serta tanggung jawabnya.
Definisi
Quality Control
Pengendalian mutu (Quality Control),
atau QC untuk akronimnya, adalah suatu proses yang pada intinya adalah
menjadikan entitas sebagai peninjau kualitas dari semua faktor yang terlibat
dalam kegiatan produksi. Sedangkan dalam ruang lingkup proyek konstruksi
Quality Control atau disingkat QC merupakan penanggung jawab dalam
pengendalian mutu pelaksanaan proyek.
Terdapat
tiga aspek yang ditekankan pada pendekatan ini, yaitu:
1) Unsur-unsur seperti kontrol, manajemen
pekerjaan, proses-proses yang terdefinisi dan telah terkelola dengan baik,
kriteria integritas dan kinerja, dan identifikasi catatan.
2) Kompetensi, seperti pengetahuan, keterampilan,
pengalaman, dan kualifikasi.
3) Elemen lunak, seperti
kepegawaian, integritas, kepercayaan, budaya organisasi, motivasi, semangat
tim, dan hubungan yang berkualitas.
Baca: Quantity Surveyor
Profesi
quality control membutuhkan pengalaman dan juga pemahaman yang baik tentang
pengendalian mutu oleh karena itu quality control dituntut mampu melaksanakan
kegiatan dengan mengacu pada pedoman yang berlaku sesuai dengan RSNI dan
seorang quality control bisa melaksanakan spesifikasi teknik yang digunakan dan
metode praktis dalam rencana mutu dimulai dari kegiatan pemeriksaaan,
pengetesan, pengujian bahan/ material dan hasil pekerjaan sehingga sesuai
dengan spesifikasi teknis, selain itu quality contol juga harus bisa membuat
laporan pemeriksaan kepada quality assurance. Untuk lebih jelas dibawah ini
merupakan uraian tugas dan tanggung jawab utama seorang quality control:
Tabel
tugas dan tanggung jawab Quality Control
1
|
Mengontrol
Pelaksanaan Operasional Quality Control
|
Mengontrol tindak lanjut hasil uji
/ tes terkait dengan Quality Control
Memeriksa kelayakan peralatan
pengendalian mutu yang digunakan.
Mengontrol pelaksanaan dan hasil
pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan standart kualitas yang telah
ditentukan.
Mencegah terjadinya penyimpangan
mutu dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi
Mengontrol akurasi dan validasi
dokumen hasil pekerjaan.
Memeriksa dan menjaga kualitas
pekerjaan dari subkontraktor agar sesuai dengan spesifikasi teknis yang
berlaku.
Memeriksa hasil pengujian terhadap
hasil pekerjaan di lapangan ataupun di laboratorium.
Mengontrol kualitas material dan
ketersediaan peralatan kerja.
|
|
2
|
Mengatur
Kegiatan Operasional Quality Control
|
Melakukan koordinasi dengan
Project Manager, terkait dengan kualitas hasil pekerjaan.
Melakukan koordinasi dengan Site
Manager, terkait dengan persiapan lahankerja dan hasil pekerjaan.
Melakukan koordinasi
denganSupervisor, terkait dengan pelaksanaan pekerjaan.
Melakukan koordinasi dengan owner
/ konsultan, terkait dengan chek list.
Melakukan koordinasi dengan Chief Engineer, terkait dengan
metode kerja dan spesifikasi teknis.
Melakukan koordinasi dengan Safety Officer, terkait dengan
K3.
|
|
3
|
Melaksanakan
Kegiatan Operasional Quality Control
|
Melaksanakan pengujian mutu
terhadap bahan atau material yang digunakan.
Mendukung kegiatan audit dibidang
QC.
Memastikan bahwa aset yang ada di
bagian Quality Control terpelihara dengan baik.
Memeriksa kualitas setiap item
pekerjaan di lapangan.
Melaksanakan pengujian terhadap
hasil pekerjaan di lapangan ataupun di laboratorium
Melakukan verifikasi pemeriksaan
hasil pekerjaan maupun tahap pekerjaan apakah sudah sesuai spek.
Membuat teguran baik lisan maupun
tulisan jika terjadi penyimpangan dalam pekerjaan proyek
Melakukan pengecekan terhadap
kualitas material yang datang dan melakukan pengujian sesuai dengan spesifikasi
teknik yang ditetapkan dalam RMP (Rencana Mutu Proyek) bila diperlukan.
Melakukan analisa terhadap hasil
pengujian laboratorium.
Melakukan analisa terhadap laporan
kalibrasi peralatan pengujian (kecuali alat-alat survey).
Membuat laporan ketidaksesuaian
khususnya untuk material dan hasil pekerjaan yang tidak sesuai dengan
spesifikasi teknik yang berlaku, menganalisa, mengajukan proposal perbaikan,
tindakan koreksi dan pencegahan agar tidak terulang lagi kepada Project
Manager.
Melakukan monitoring hasil
pekerjaan di lapangan sesuai format dokumen sistem kualitas atau format dari
pemberi tugas.
Membuat laporan keluhan pelanggan berkaitan dengan tugas
dan tanggung jawabnya.
Membuat laporan pengecoran.
Melakukan verifikasi hasil
perbaikan.
Membuat, merekap, menyimpan dan
mendistribusikan dokumen hasil pekerjaan (hasil check-list) kepada bagian
terkait.
Mengerjakan tugas-tugas lainnya
yang berkaitan dengan pekerjaan proyek dibidangnya yang diberikan oleh atasan
langsung / lebih tinggi.
Melaksanakan K3, memelihara kebersihan dan kerapian area
kerja.
|
|
4
|
Membuat
Perencanaan Kegiatan Operasional Quality Control
|
Menyiapakaan dan memberikan data
pemeriksaan mutu yang dibutuhkan oleh quality assurance.
Menyusun rencana inspeksi dan tes
untuk material datang serta rencana inspeksi dan tes proses pekerjaan di
lapangan.
Mempelajari dan memahami
spesifikasi teknis yang digunakan pada proyek konstruksi tersebut.
Mempelajari perencanaan mutu yang
dipakai pada pekerjaan
Menyiapkan bahan laporan yang
terkait pemeriksaan atau pengendalian mutu dari pekerjaan.
Mempelajari metode kerja yang
digunakan agar sesuai spesifikasi teknis yang dipakai
|
Keahlian
Yang Dibutuhkan Quality Control
Pada bagian ini dipaparkan hal-hal
yang harus dilakukan oleh quality control dan quality assurance dalam lingkup
pekerjaan kontruski dari susut pandang keahlian yang dibutuhkan oleh profesi
quality control. Quality Control keahliannya harus didasarkan pada inspeksi
visual dari suatu kualitas produk. Dia harus memiliki pendekatan profesional
mengenai metode jaminan kualitas dan mampu menggunakan alat-alat canggih untuk
tujuan ini. QC juga harus memiliki keterampilan dokumentasi profesional untuk
proses jaminan kualitas. Kualitas yang diinginkan dalam setiap produk saat ini.
Oleh karena itu, QC dibutuhkan dalam setiap bidang seperti konstruksi.
Jika tabel diatas merupakan tanggung
jawab dan wewenang quality control yang bersifat teknis, maka dibawah ini
merupakan kegiatan dan hal-hal yang hubunganya antara quality control dan
pemberi tugas.
Kegiatan Quality
Control dan Quality Assurance dalam Rencana pengawasan kualitas dan
kepastian kualitas.
1) Pengecekan Dan Pelaporan
Penyedia jasa konstruksi kontraktor
harus memastikan bahwa rencana pengawasan kualitas yang telah disetujui telah
diikuti dan dilaksanakan selama pelaksanaan pekerjaan. Seluruh hasil
pengawasan, record dan seluruh operasi pengawasan kualitas harus dilaporkan
secara berkala kepada wakil pemberi kerja.
2) Perubahan Rencana Pada Pengawasan Kualitas
Penyedia jasa konstruksi
(kontraktor) harus memberi tahukan kepada wakil pemberi kerja secara tertulis
segala usulan perubahan pada rencana pengawasan kuaitas. Perubahan yang dibuat
pada rencana pengawasan kualitas tidak boleh dilaksanakan sebelum persetujuan
tertulis dari wakil pemberi kerja.
3) Rencana Penggawasan Kualitas
Penyedia jasa konstruksi kontraktor
harus mendapatkan persetujuan dari wakil pemberi kerja mengenai quality control
dan quality assurance untuk seluruh pekerjaan yang menjelaskan seluruh
prosedur, instruksi, rekaman-rekaman, dan personil yang digunakan untuk
memastikan dan mengontrol kualitas pekerjaan.
Rencana Quality Control atau Quality
Assurance harus diajukan penyedia jasa konstruksi (kontraktor) kepada wakil
pemberi kerja sebelum rapat mulainya proyek. Penyedia jasa konstruksi
(kontraktor) harus menyajikan kepada wakil pemberi kerja rencana pengawasan
kualitas yang akan dilaksanakannya. Rencana Quality Control atau Quality
Assurance tersebut harus disetujui oleh wakil pemberi kerja agar sesuai dengan
yang diharapkan.
4) Penunjukan Quality Control Atau Quality
Assurance
Penyedia jasa konstruksi
(kontraktor) harus menunjuk seorang Quality Control atau Quality Assurance
manajer sebelum pekerjaan konstruksi dilaksanakan. Quality Control atau Quality
Assurance manajer akan bertaggung jawab terhadap pelaksanaan dan
keberlangsungan rencana pengawasan kualitas. Orang yang ditunjuk oleh penyedia
jasa konstruksi (kontraktor) sebagai Quality Control atau Quality Assurance
manajer harus disetujui oleh wakil pemberi kerja. Quality Control atau Quality
Assurance manajer akan melaporkan pekerjaannya langsung kepada Manajer proyek
dari penyedia jasa konstruksi (kontraktor).
Kualifikasi
Quality Control
Kualifikasi penting yang dibutuhkan
untuk menjadi QC adalah ijazah sekolah tinggi atau Diploma ataupun Sarjana
bidang yang sesuai dengan pekerjaan di atas. Dia harus memiliki keterampilan
komunikasi yang baik lisan dan tertulis. Dia harus baik dalam perhitungan
aritmatika dan memiliki bakat mekanik bila diperlukan. Pengalaman lebih dari 2
tahun biasanya diperlukan untuk menjadi QC di lapangan diperlukan. Kemampuan
untuk menggunakan komputer dan utilitas juga wajib dimiliki Qc. Dengan
sertifikasi dan program pelatihan yang ditawarkan oleh organisasi internasional
untuk Kualitas dapat membantu untuk memperoleh pekerjaan sebagai QC lebih
nyaman. Hal ini juga dianjurkan untuk memiliki pengetahuan kerja departemen
lain dari perusahaan dan aturan dan peraturan yang dapat membantu untuk
mempertahankan standar kualitas dengan cara yang lebih efektif.
Demikian materi yang saya paparkan
semoga bisa membantu saudara baik yang sedang menempuh pendidikan atau baru
memasuki dunia kerja. Sekian dan terimaksih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar